[Praktikum Baja Pekan Ke-6] Kelompok 3 - Uji Tarik Baja - Abednego Andries

Uji Tarik Baja

Hari, Tanggal Praktikum : Kamis, 09 November 2017
Waktu Praktikum             : Pukul 13.00 – 15.00 WIB
Tempat Praktikum           : Laboratorium Rekayasa Struktur, Gedung CIBE Lantai BS 2 – Lantai 1,
                                           Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia


Gambar 1. Abednego Andries

Gambar 2. Kelompok 3 dan Kondisi Lab

A.      Referensi
ASTM E8 – Tension Testing of Metallic Materials
B.      Tujuan
1.       Menentukan hubungan tegangan dan regangan.
2.       Menentukan tegangan leleh baja.
3.       Menentukan tegangan tarik baja.
4.       Menentukan perpanjangan dan pengurangan luas area penampang.
5.       Menentukan modulus elastis baja.
6.       Menentukan tegangan runtuh baja.
C.      Penjelasan Umum
Uji tarik langsung dapat digunakan untuk mengetahui sidat-sifat mekanik dari material, seperti modulus young, tegangan leleh, tegangan tarik, dan lain-lain. Pada praktikum kali ini hanya dipelajari sifat-sifat dari material baja dan mengamati perubahan geometri benda uji akibat gaya tarik tersebut (perubahan luas penampang dan panjang benda uji). Benda uji ini diberi beban tarik dengan pertambahan beban konstan. Besarnya gaya yang bekerja pada benda uji dicatat dengan menggunakan load cell dan pertambahan panjang ini dicatat dengan menggunakan Linear Variable Differential Transformer (LVDT) pada setiap pertambahan beban.
D.      Alat
i.                     Jangka sorong, untuk mengukur diameter penampang
ii.                 Uji Universal Testing Machine (UTM), berfungsi untuk memberi dan mengontrol laju pembebanan
iii.                 LVDT, untuk mencatat defleksi/perpanjangan
iv.                 Load cell, untuk mengubah beban UTM dari analog menjadi digital
v.                   Data logger, untuk alat pencatat data dari load cell dan LVDT
vi.                 Strain Gauge, untuk mengukur regangan
E.       Benda Uji
Pada praktikum kali ini benda uji yang akan diuji sebanyak 4 buah untuk masing-masing jenis tulangan. Tiga benda uji yang dites mempunyai luas penampang yang berbeda-beda (diameter tulangan polos 8, 10, 12, dan diameter tulangan ulir 10, 13, 16). Tujuannya adalah untuk melihat pengaruh luas penampang terhadap properti baja. Benda uji yang keempat adalah baja tulangan polos 8 dan baja tulangan ulir 10 yang dibuat lebih panjang dari ukuran benda uji lainnya. Pada salah satu benda uji tulangan polos dengan diameter 12 dipasang strain gauge yang berfungsi untuk mencatat tegangan dan regangan. Hasil tegangan dan regangan yang diperoleh dari strain gauge ini akan dibandingkan dengan tegangan dan regangan yang diperoleh dengan cara di atas.
F.       Prosedur
Pertama, persiapkan benda uji dengan beri nomor/nama setiap benda uji serta ukur diameter dan panjang dari masing-masing benda uji (Gambar 3). Kemudian, persiapkan alat dengan cek semua alat yang akan digunakan dan lakukan kalibrasi alat. Setelah itu, pemasangan benda uji ke mesin UTM (sumbu alat penjepit harus berhimpit dengan sumbu benda uji) dan pemasangan alat ukur (Gambar 4). Terakhir, pelaksanaan pengujian dengan tarik benda uji dengan pertambahan beban yang konstan sampai benda uji putus, catat dan amatilah besarnya perpanjangan yang terjadi setiap penambahan beban (Gambar 5). Amati secara visual perilaku benda uji. Setelah putus, ukur diameter penampang pada daerah putus dan ukurlah panjang akhir dari benda uji.

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

G.      Analisis dan Hasil


No.
Identifikasi Benda Uji
Diameter Awal (mm)
Diameter Akhir
(mm)
Panjang Awal (mm)
Panjang Akhir (mm)
Perpanjangan (%)
Berat
(gr)
Kekuatan Tarik Nominal (kg/mm2)
1
Ulir 16
15,48
12,30
395
442
11,90
590
2500
2
Ulir 13
12,25
9,97
398
445
11,81
400
1000
3
Polos 12
11,71
8,62
400
452
13,00
341
1000
4
Polos 12
11,61
8,22
401
445
10,97
338
1000
5
Ulir 10
9,58
6,33
400
430
7,50
229
1000
6
Polos 10
9,94
6,51
590
645
9,32
347
1000
7
Polos 10
9,83
6,73
378
427
12,96
223
2500
8
Polos 8
7,63
5,59
443
482
8,80
157
500
H.      Penggantian Benda Uji
Benda uji harus diganti jika :
i.                     Benda uji memiliki permukaan yang buruk
ii.                   Benda uji memiliki dimensi yang salah
iii.                 Properti benda uji yang berubah karena kesalahan produksi
iv.                 Prosedur tes yang tidak benar

Komentar

Postingan Populer